Kampilik, Kamis (25/03/2021) Rektor IPDN Dr. Hadi Prabowo, MM didampingi oleh jajaran pimpinan IPDN lainnya melakukan monitoring ke IPDN Kampus Sulawesi Selatan. Selain monitoring, Rektor IPDN juga kembali menyampaikan beberapa arahan terkait upaya-upaya yang harus dilaksanakan oleh IPDN baik kampus pusat maupun kampus daerah dalam hal mengembangkan kompetensi IPDN. Selain upaya-upaya pengembangan kompetensi, Rektor IPDN juga menyampaikan perkembangan yang telah dicapai oleh IPDN sampai saat ini. Khusus pada peningkatan kompetensi praja, beberapa hal yang harus dilakukan diantaranya yakni praja diharapkan mampu menguasai penggunaan bahasa asing serta mampu mengimplementasi teknologi informasi. Praja juga harus meningkatkan teknik dan isi penulisannya, untuk itu kini praja pada program D4 ruang lingkup penelitiannya harus fokus pada permasalahan yang ada di taraf Kabupaten/Kota. Semua penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh praja IPDN harus sesuai dengan latar belakang program studi mereka demi meningkatkan keterpaduan Jarlatsuh. Sedangkan untuk mahasiswa S2 IPDN, penulisan laporan tugas akhir/tesis ruang lingkupnya harus berada di tingkat provinsi lintas kabupaten/kota dan mahasiswa S3 IPDN ruang lingkupnya nasional lintas provinsi. Pada kesempatan yang sama Rektor IPDN juga kembali mengingatkan praja terkait perubahan asta brata. Asta brata saat ini sudah menggunakan arti yang konkrit sesuai Renip yakni 1) berjiwa pancasila, 2) unggul, profesional dan berintegritas, 3) menguasai IPTEK dan berdaya saing, 4) kader revolusi mental dan agen perubahan, 5) mengayomi, melayani dan melindungi masyarakat, 6) perekat persatuan dan kesatuan NKRI, 7) berwawasan nasional dan global, 8) adaptif, inovatif, produktif dan kompetitif.
“Dalam menghadapi industri 4.0, IPDN akan terus melakukan pembenahan untuk dapat mengikuti perkembangan zaman, salah satunya dengan memberikan kebijakan penggunaan smartphone bagi praja, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kemampuan, khususnya dalam menghadapi kemajuan teknologi, karena kelak praja harus mampu bertindak sebagai implementator dan eksekutor”, ujar Rektor IPDN. Sebagai lembaga pendidikan kedinasan dibawah Kementerian Dalam Negeri penataan anggaran IPDN tidak bisa sesuai dengan undang-undang, tetapi mengikuti anggaran kementerian lembaga. Dibawah naungan Kemendagri, IPDN diharapkan harus mampu mencetak kader-kader pemerintahan yang unggul dan berkarakter. Selain itu, IPDN juga diharapkan dapat membantu Kemendagri dalam menjalankan 10 tugas pembinaan dan pengawasan. Untuk dapat menjadi Perguruan Tinggi Kedinasan yang unggul, IPDN mulai melakukan beberapa upaya diantaranya, membangun laboratorium pada masing-masing program studi yang ada di IPDN, memotivasi dan mendukung praja untuk dapat mengikuti beasiswa LPDP, untuk itu IPDN bekerjasama dengan ITB dalam hal pelatihan komputer, dan UPI dalam hal peningkatan kemampuan bahasa inggris. Masih menurut Rektor IPDN, tantangan kedepan kader pamong praja tahun 2020 tak lagi mewakili daerah tetapi formasi nasional. Oleh sebab itu, baik praja maupun tenaga pendidik harus dibekali dengan beberapa kompetensi atau keahlian khusus. Praja dan tenaga pendidik pun harus memiliki sifat inovatif, dan memiliki jiwa entrepreneurship agar dapat menghadapi perubahan yang setiap saat terjadi, sehingga diharapkan praja dan tenaga pendidik tidak terjebak dalam situasi yang monoton. Para dosen pun harus terus melatih kemampuan menulis komprehensif dan visioner kepada para praja, karena IPDN merupakan perguruan tinggi kedinasan yang berbasis terapan”.
Selain pengarahan, Rektor IPDN juga menyampaikan perkembangan capaian yang telah diraih oleh IPDN sampai dengan saat ini, diantaranya IPDN saat ini sedang melaksanakan program penyederhanaan birokrasi, namun karena nomenklaturnya belum sesuai, maka hal ini masih diproses di Kemenpan RB. Sampai saat ini IPDN juga sudah mampu melakukan Sosialisasi Undang-Undang Cipta Kerja (UUCK) dan terakhir kemarin telah selesai melaksanakan Seminar Nasional Otonomi Khusus Papua dan Papua Barat. Dalam bidang teknologi, IPDN telah berhasil membuat sistem Smart Campus Database (SCDB) IPDN. Hadirnya sistem SCDB juga merupakan salah bentuk pengembangan sistem layanan informasi yang terintegrasi guna mendukung penyediaan data dan informasi yang tepat waktu dan akurat. Terakhir, IPDN saat ini juga sedang merencanakan akan membuat produksi air mineral sendiri. Kedepannya IPDN akan terus berupaya untuk melakukan pembenahan-pembenahan dalam internal IPDN, diantaranya IPDN akan terus berinovasi dan meningkatkan kerja sama Luar Negeri, uang makan praja akan diupayakan untuk naik, melakukan kerja sama dengan atau koordinasi dengan BNPP terkait perubahan fakultas hukum tata pemerintahan menjadi fakultas perlindungan masyarakat.
Disela-sela kunjungannya, Rektor IPDN tak lupa mengucapkan terima kasih kepada Direktur IPDN Kampus Sulawesi Selatan, Prof. Dr. Murtir Jeddawi, S.Sos., M.Si beserta civitas academica IPDN Kampus Sulawesi Selatan, “Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bapak direktur IPDN kampus Sulawesi Selatan, yang sudah mengaktifkan dosen dalam menulis buku dan jurnal. Khusus untuk praja di IPDN kampus Sulawesi Selatan, harus dapat menguasai dalam bidang Pemerintahan Umum, Kependudukan dan Catatan Sipil, Ketertiban Umum, dan Pemberdayaan Masyarakat. Tak lupa, terkait aset yang ada di lingkungan IPDN kampus daerah, saya menyerahkan kepada para Direktur dan Dekan untuk dapat dimanfaatkan dengan baik. Misalnya dalam bidang pertanian kita dapat meningkatkan perekonomian masyarakat yang ada disekitar kampus, contohnya dengan menanam cabai yang sangat dibutuhkan masyarakat, disaat harga cabai yang tinggi saat ini. Para direktur IPDN kampus daerah juga harus lebih aktif dalam hal kerja sama yang dapat memberikan kontribusi kepada Lembaga”, ujar Rektor IPDN. Terakhir, Rektor IPDN juga menyampaikan pesan khusus kepada para purna praja IPDN untuk mampu menjadi pioneer di daerah tempat mereka mengabdi.
-
Sumber Berita:
Humas IPDN
-
By:
Super Admin